Kota Zagazig terdapat sebuah masjid yang besar nan indah bernama “Masjid Fath”, ia menjadi masjid pertama yang di ziarahi dan ditunaikan di dalamnya solat jum’at pada Ramadhan 1433 H oleh seorang presiden yang juga berasal dari kota ini. Awal puasa di Mesir jatuh pada hari Jum’at, 20 Julai 2012 dan di awal puasa ini pun presiden Mesir yang baru memiliki banyak agenda diantaranya ziarah ke tempat kediamannya di wilayah Sharqeya.
Mengetahui presiden akan datang dan menunaikan solat jum’at di masjid kebanggaan orang-orang zagazig, maka tak hairan pagi jum’at mulai pukul 9 hingga tiba waktu solat jum’at, masyarakat ramai berbondong-bondong menuju masjid megah ini untuk menunaikan solat jum’at sekaligus ingin melihat secara langsung sosok presiden yang lahir di desa Al Idwah, Zagazig.
Saat akan memasuki masjid, seluruh masyarakat perlu beratur dan semuanya diperiksa satu persatu oleh polis tak terkecuali saya pada waktu itu yang juga ikut beratur. Ketika masuk masjid, saya melangkah ke depan mengambil saf paling awal, kemudian melaksanakan solat sunat tahiyatul masjid. Jam sudah menunjukan pukul 11 pagi, para jam’ah solat jum’at pun kian banyak, mereka rela berdesak-desakan untuk menunggu kedatangan sang presiden yang sebentar lagi akan memasuki masjid, sambil menunggu sebagian jama’ah banyak yang membaca qur’an dan berzikir.
Terlihat di depan pintu masuk, syaikh Ali Jum’ah sang mufti Mesir telah tiba didampingi beberapa ulama al Azhar lainnya. Banyak ucapan yang dilontarkan oleh jama’ah masjid saat menunggu kedatangan presiden, ada yang menyerukan takbir dan tahmid, dan ada pula yang bersalawat. Tak lama kemudian DR.Muhammad Mursi tiba dan memasuki masjid, tampak juga ketua Majlis Syura (MPR) Prof.Dr.Ahmad fathi yang juga berasal dari Zagazig, para jama’ah pun berdiri ingin melihat langsung sosok pemimpin mereka yang baru, para pasukan pengawal presiden pun berdiri, membuat pagar mengamankan situasi.
Setelah DR.Mursi masuk masjid, ia tidak langsung duduk tapi melaksanakan solat sunat tahiyyatul masjid, melihat kejadian ada salah seorang bapak Mesir yang duduk di samping saya berkata : “ahsanun nas” (manusia terbaik). Ada yang berteriak “kullu sanah wa anta thoyyib ya Rais” (kebaikan selalu menyertaimu duhai Presiden). Dan ada pula yang berkata: “berpuluh-puluh tahun saya solat di masjid ini, baru kali ini diziarahi presiden dan ia solat bersama kita”, mendengar ungkapan itu salah seorang jama’ah di sampingnya bertutur: “Hadza min fadhli Rabbi”. Bahkan ada seorang Bapak membawa 2 orang anak laki-lakinya yang masih kecil, ia berkata kepada anaknya: “itu nak presiden kita, Mursi .. agar kalian tahu”. Gema takbir pun berkumandang dari setiap sudut masjid Fath.
Melihat suasana seperti ini, badan saya pun bergetar dan hati saya berkata: “Ya Allah, alangkah indahnya suasana seperti ini, masyarakat Mesir sekarang sudah merasakan begitu dekatnya pemimpin dengan rakyatnya, segala puji hanya bagi Engkau”.
Saat Khatib jum’at berkhutbah, ia berpesan kepada seluruh jama’ah: “hendaklah kita semua berbuat adil kepada siapa saja, pemimpin harus berbuat adil kepada rakyatnya, kerana adil itu dekat dengan taqwa”.
Seusai shalat, DR.Mursi langsung berdiri, menyalami rekan-rekannya dan juga kepada para ulama-ulama. Ada yang menarik setelah itu, ketika panwalpres mempersilakan Musri untuk segera meninggalkan ruang masjid, Mursi menolak dan ia minta diberikan mix, dan ia pun langsung berbicara sambil mendekati jama’ah: “segala puji bagi Allah, kita dipertemukan Allah pada bulan Ramadhan kali ini dan saya berpesan kepada semuanya; banyak-banyaklah membaca al Qar’an dan amalkan isi al Qur’an”. Mendengar penyampaian itu semua jama’ah bertakbir .. “Allahu Akbar”, gemuruh suara pun menggema di dalam hingga ke luar masjid. Mursi keluar masjid dan langsung menuju mobil keprisidenan.
Saya melihat masyarakat, tampak rasa bahagia di wajah-wajah mereka, semua bergembira, senang, penuh suka cita, seakan – akan mereka tidak ingin berpisah dari sang presiden dan ini merupakan sesuatu yang baru bagi mereka.
Sungguh amat sangat jauh berbeza yang pernah saya rasakan dan alami sekitar 5 tahun yang lalu, di saat Hosni Mubarak berkunjung ke Zagazig. Kebetulan waktu itu saya tinggal di apartmen tingkat 7 sebelah stadium. Sehari sebelum presiden Mubarak tiba, pihak polis sudah berjaga – jaga, mereka berdiri di atas apartemen dengan persenjataan yang lengkap. Pada saat Mubarak akan tiba di lapangan stadium dengan kendaraan helikopter, seluruh jendela rumah kami ditutup dan tidak boleh melihat apalagi membuka pintu dan jendela. Dan pernah kejadian juga sebelumnya saat kampanye pilpres Mesir di stadiun Zagazig, teman-teman saya yang tinggal di apartmen tingkat 7 tadi dikosongkan sementara (5 hari) ke rumah teman Indonesia yang lainnya demi keselamatan sang diktator Mubarak yang ingin kembali mencalonkan Presiden mesir.
Selanjutnya, Mursi kembali melanjutkan perjalanan, melangkah menuju desa Al Idwah - Sharqeya, menziarahi keluarga dan buka puasa bersama.
Demikian tulisan ini saya sampaikan, semoga banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil. Kepada rakyat Mesir, mabrouuk,, telah Allah kirimkan kepada kalian sosok pemimpin yang beriman yang dekat dan sayang kepada masyarakat. Semoga DR.Mursi senantiasa diberi taufik dan kekuatan untuk memimpin negeri kinanah ini, amin ya Rabb, selamat berjuang rakyat Mesir!! Ramadhan Kareem. -pkspiyungan.org